Semoga tahun depan bisa kita lalui dengan lebih baik dari tahun kemarin...
Amiiinnn...
Sabtu, 31 Desember 2011
Jumat, 30 Desember 2011
Semua Ada Masanya, Jangan Tergesa
Buat renungan kita semua
Semoga bermanfaat...
Oleh Meylina Hidayanti
REPUBLIKA.CO.ID, "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh…” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra,).
Begitulah proses penciptaan manusia. Setiap insan telah melaluinya, langkah demi langkah. Setiap tahapan dalam proses pun telah diperhitungkan dengan cermat, tepat dan tanpa cacat sedikitpun.
Mengapa diperlukan proses tersebut? Bukankah Allah mampu menciptakan semua manusia sekaligus bila Ia menghendaki? Lagi pula hanya Dialah Allah Sang Maha Kuasa, Maha Mengetahui?
Proses tersebut diciptakan dan di dalamnya terkandung makna luar biasa. Sungguh Allah sebenarnya telah mendidik hamba-hambaNya semenjak ia berada dalam perut ibundanya, tarbiyah istimewa dariNya yakni tentang kesabaran. Ada proses yang harus dilalui dan itu membutuhkan kesabaran
Kesabaran terhadap segala sesuatu yang telah ia tetapkan, kesabaran dalam menjalani perintah-perintahNya, meski sungguh teramatlah mudah bagi Allah sang Maha Pencipta untuk menciptakan manusia sekaligus membuat mereka semua patuh. Namun Allah menghendaki manusia menjalani proses dan bagaimana menjalani tahapan demi tahapan dengan bersabar.
Bila bukan karena kesabaran dan ketabahan, tentulah Siti Hajar tidak akan mondar-mandir, pulang dan pergi antara dua gunung yang kecil, Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali demi mendapatkan setetes air untuk putranya, ismail.
Contoh kesabaran juga bisa diambil dari kisah Nabi Yusuf yang dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, terpisah dari ayah kandungnya, dan dipenjara sebagai tahanan, hingga pada akhirnya ia menjadi seorang penguasa Mesir. Nabi Yusuf melalui perjalanan yang amat panjang.
Sebagaimana pula Rosulullah saw yang rela dicerca dan dilempari batu hingga cedera pada kedua kaki Rasulullah oleh kaum Bani Tsaqif ketika beliau hijrah ke Thaif. Begitulah proses langkah demi langkah yang akan senantiasa berlanjut hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Seorang anak kecil tak lantas tiba-tiba mampu berjalan. Ia harus merangkak terlebih dulu. Itu pun tak bisa dilakukan ketika si bocah masih di bawah sembilan bulan.
Saat pertama berjalan pun tak lantas ia bisa langsung berlari. Kadang keseimbangan sering hilang dan terjatuh. Butuh beberapa waktu lagi bagi si bocah untuk bisa benar-benar berjalan seimbang. Itulah waktu yang telah ditentukan dan tak bisa dielakkan dalam tahapan proses.
Namun dalam menjalani proses, sering kali manusia ingin mempercepat waktu. Contoh paling mudah saat ingin sembuh dari sakit. Ada usaha yang harus dilalui untuk mendapatkan kesembuhannya dan ketika meminum obat dari dokter pun terdapat syarat seperti sekali sehari, 2 kali sehari atau 3 kali sehari.
Tidak bisa kesembuhan diraih dengan serta merta meminum semua obat sekaligus. Justru ketika pasien melakukan hal tersebut akan mengakibatkan over dosis. Sifat ketergesaan inilah yang kerap menguasai seseorang dan membuat manusia sulit bersabar.
Senantiasa terdapat efek samping yang negatif dari tergesa-gesa. Manusia mudah melupakan segalanya dan senantiasa ingin mendapatkan apa yang diinginkannya dengan sesegera mungkin
Sebagaiman dalam beberapa firmannya “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (adzab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera” (QS. al-Anbiya’: 37).
Proses kehidupan perlu dilalui dengan sabar dan tenang, langkah demi langkah sebagaimana Allah mengajarkan proses terciptanya manusia.
Bersabarlah, karena semua ada masanya, seperti pelajaran ulat yang beralih rupa menjadi kupu-kupu elok. Bersabarlah, maka kita akan mendapatkan lebih dari apa yang kita harapkan. Justru sikap tergesa-gesa hanya membuat banyak energi terbuang sia-sia, membuat banyak ajaran dan petunjuk dari Allah terabaikan dan bahkan apa yang diupayakan bisa berakhir buruk, mirip dengan efek over dosis.
Wallahua’lam.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/12/21/lwgv8v-semua-ada-masanya-jangan-tergesa
Menjelang Akhir Tahun 2011
Sebelum libur tahun baru posting karya akhir tahun 2011 dulu yach...
Silakan dilihat - lihat...
Sebelumnya ini adalah tempat puding dari salah satu gerai ayam di Indonesia yg di daur ulang & di beri judul "Cake Ketan Hitam Fruty"
Kali ini Meowy coba membuat asesories gelang, kalung, dan bros bunga (lagi). Hasilnya lumayan bagus juga (boleh narsis sedikit yach ;)))
Kalau yang terakhir ini juga hasil daur ulang toples di kost, bosen polos melulu. Simsalabim...Tarrraa... jadilah "Cake Pandan"
Sekian...
Terima kasih sudah membaca...
Silakan dilihat - lihat...
Sebelumnya ini adalah tempat puding dari salah satu gerai ayam di Indonesia yg di daur ulang & di beri judul "Cake Ketan Hitam Fruty"
Kali ini Meowy coba membuat asesories gelang, kalung, dan bros bunga (lagi). Hasilnya lumayan bagus juga (boleh narsis sedikit yach ;)))
Kalau yang terakhir ini juga hasil daur ulang toples di kost, bosen polos melulu. Simsalabim...Tarrraa... jadilah "Cake Pandan"
Sekian...
Terima kasih sudah membaca...
Kamis, 22 Desember 2011
Thanks To You
by : Richard Marx
You gave me life,
Gave me your heart
Your shoulder when I needed to cry
You gave me hope when all my hope is gone
Wings so my dreams can fly
And I haven't told you enough
Haven't been good enough, making you see
Chorus:
My love for you will live in my heart
Until eternity's through....
I see your smile in the eyes of my child
I am who I am
You gave me hope when all my hope is gone
Wings so my dreams can fly
And I haven't told you enough
Haven't been good enough, making you see
Chorus:
My love for you will live in my heart
Until eternity's through....
I see your smile in the eyes of my child
I am who I am
Mama, Thanks to you
You gave me your word,
Gave me your voice
Gave me your everything,
Each breath of your life
You believe when I can never have
You teach my faith to survive
And I never can do enough
Never thank you enough, for all that you are
You gave me your word,
Gave me your voice
Gave me your everything,
Each breath of your life
You believe when I can never have
You teach my faith to survive
And I never can do enough
Never thank you enough, for all that you are
Chorus:
My love for you will live in my heart
Until eternity's through....
I see your smile in the eyes of my child
I am who I am
My love for you will live in my heart
Until eternity's through....
I see your smile in the eyes of my child
I am who I am
Mama, Thanks to you
untuk semua Ibu di seluruh dunia...
Selamat Hari Ibu...
dan teristimewa untuk ibuku...
Terima kasih...muuuaaaccchhhh...
Kamis, 15 Desember 2011
Mencintai yang Ada di Bumi
Artikel ini sudah lama disimpan :)
Silakan dibaca, semoga bermanfaat
Oleh: Ustadz Toto Tasmara
Ingin aku mengetuk pintu hatimu, betapa baginda Rasululullah SAW bersabda, "Allah memiliki 100 rahmat, 99 ditahan-Nya dan yang satu disebarkannya di muka bumi, sehingga seekor kijang mampu mengangkat kakinya untuk menyusui anak-anaknya." Karenanya, mereka yang dengan rasa haru penuh cinta, melindungi dan menyayangi ciptaan-Nya, niscaya akan disayangi Allah. Rasululah SAW bersabda, "Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, ia akan disayangi oleh yang di langit."
Demi keagungan sifat-Nya yang Maharahman, siapa pun yang sangat peduli pada keselamatan ekologi, berbuat adil,menjauhi kezaliman, teguh dengan amanah, dan dengan sukacita menebar kasih sayang, serta melindungi makhluk ciptaan-Nya. Niscaya Allah akan menolongnya walaupun mereka itu kafir. Sebaliknya, Allah tidak akan menolong orang yang berbuat zalim, khianat, dan membuat kerusakan di muka bumi, walaupun mereka mengaku Islam. Bukankah petunjuk-Nya berlaku universal untuk semua manusia?
Maka, renungkanlah firman Allah, "... berbuatlah kebaikan (ihsan) dan janganlah membuat kerusakan (fasad), karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang yang membuat kerusakan." (QS 28: 77).
Masih adakah ruang batin walau sejenak untuk merenungkan misi suci Rasulullah yang selalu menampakkan wajah menyejukkan, menerangi jiwa resah nan gelisah, senantiasa menebarkan salam penuh marhamah? Dengan keteladanan akhlaknya, Rasulullah SAW senantiasa menjadi cahaya penerang kehidupan. Maaf yang diberikannya, lebih cepat daripada panah yang melesat dari busurnya.
Tetapi, ketika kuraba denyut kehidupan, jiwaku merintih menyayat hati semakin pedih. Lihatlah, betapa masih saja ada di antara kita yang batinnya tidak diterangi cahaya ilmu. Menjawab tantangan zaman dengan wajah penuh amarah. Memperalat agama untuk kepentingan egois dan hawa nafsu. Dan, kemudian menampakkan dirinya sebagai tuhan-tuhan kecil seraya menepuk dada, seakan dirinyalah yang paling berhak menghakimi. Padahal, Allah berfirman, "Karena rahmat dari Allah, hendaklah kamu berlaku lemah lembut. Janganlah berlaku kasar, karena bila engkau bersikap kasar niscaya mereka akan melarikan diri darimu, maka maafkan dan mohonkan ampun bagi mereka. ( QS Ali Imran [3]: 159 ).
Sikap kasih sayang penuh pemaafan adalah cahaya langit penghias iman yang mahamulia. Bahkan, Allah mengetuk dhamir kita yang paling dalam. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat pada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Maidah [5]: 8).
Lantas, bahasa apakah gerangan yang paling membekas untuk merayu manusia agar menampakkan wajah rembulan, seraya tangannya mengacungkan panji-panji kemanusiaan yang bersulamkan benang-benang cinta dan kasih sayang?
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/11/07/lu9o51-mencintai-yang-ada-di-bumi
Jumat, 09 Desember 2011
Baju Monitor lagi...
Ini foto baju monitor yang minggu ini selesai dikerjakan...
Sebenarnya bisa dikerjakan minggu lalu, tapi karena selalu pulang malam lalu dilanjut hari minggu ada acara kantor jadi baru bisa diselesaikan minggu ini :(
Mohon maaf untuk yang pesan ini jadinya lebih lama dari perhitunganku...
Silakan dilihat fotonya...
Dicoba dulu ya... fitting baju monitor dan asesorisnya he...he...
Setelah sesi foto dengan monitor :) lalu dikemas dan...baju monitor dengan hiasan waru (hiasan hati) siap dikirim...
Terima kasih...
Sebenarnya bisa dikerjakan minggu lalu, tapi karena selalu pulang malam lalu dilanjut hari minggu ada acara kantor jadi baru bisa diselesaikan minggu ini :(
Mohon maaf untuk yang pesan ini jadinya lebih lama dari perhitunganku...
Silakan dilihat fotonya...
Dicoba dulu ya... fitting baju monitor dan asesorisnya he...he...
Setelah sesi foto dengan monitor :) lalu dikemas dan...baju monitor dengan hiasan waru (hiasan hati) siap dikirim...
Terima kasih...
Langganan:
Postingan (Atom)